MENDONGENG untuk anak memang bagus, di usia dini mereka sudah menangkap kisah yang bisa memengaruhi pola pikir anak-anak. Dongeng memang macam-macam, bisa diambil dari cerita legenda, bisa pula diadaptasi dari buku-buku lalu kita mengisahkan kembali pada anak-anak.
"Anehnya saya tidak suka mendongeng untuk memberi contoh yang biasanya dikisahkan menjelang anak-anak tidur, atau dalam keadaan santai. Saya mungkin terlalu rasional sehingga asumsi saya dengan memberi contoh-contoh secara langsung, anak-anak akan menyimaknya. Kalau melalui cerita menjelang tidur atau waktu lain, justru anak-anak memperolehnya dari ibu saya, anak-anak senang juga mendengarkan cerita ibu saya," ujar penyanyi angkatan ’80-an, Christine Panjaitan ketika dihubungi "PR" melalui telefon, Jumat (3/10) malam.
Ketika Christine masih kecil, ibunya, Ny. Nurmala S. Panjaitan kerap meninabobokannya dengan puluhan cerita rakyat. Ia kemudian kerap membaca dongeng karya-karya penulis luar negeri. Akan tetapi, ketika dirinya sudah menjadi ibu, Christine malah kurang suka mendongeng untuk anak-anaknya.
"Enggak bakat kali. Memang di dalam dongeng atau cerita rakyat kadang ada nasihat-nasihat yang positif, yang bisa dipetik oleh anak-anak. Hanya menurut hemat saya, memberikan contoh-contoh secara langsung akan lebih efektif diterima anak," kata dosen Sastra Cina Unpad ini tertawa.
Meski ia menerapkan sistem langsung dengan mencari contoh-contoh, Christine tidak melarang anak-anaknya menyukai cerita dongeng. Oleh karena itu, ibunya, jika berlibur ke Bandung kerap membawa anak-anak Christine untuk tidur bersama-sama dan siap memberi dongeng pada cucu-cucunya itu yang ketika itu masih duduk di TK dan SD.
"Lucunya, cerita yang diberikan ibu saya adalah kisah ketika saya masih kecil. Dongeng itu kemudian dikisahkan lagi pada anak-anak saya. Mama memang jagoan berkisah, anak-anak sampai tertidur dibuatnya," ujar Christine.
Perempuan kelahiran Jakarta ini mengatakan, meski ia kurang suka mendongeng, bila anak-anaknya membeli buku-buku dongeng atau cerita, ia tetap mendukung dengan cara menyediakan dana untuk itu.
"Sekali-kali kan boleh, lagian anak sekarang enggak bisa dilarang, paling diarahkan saja. Kalau dilarang malah nekat, sejauh itu positif saya kira enggak masalah," kata perempuan yang masih naik panggung untuk menyanyi ini. (Ratna DJ/"PR")***
Penulis: Dra. Ratna Djuwita, Pikiran Rakyat, Bandung
Sumber: http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=35519
E alah Teh Ratna menulis kenapa begitu????
BalasHapusKacau nih perempuan stress! Ngapain sih si Christine masih mengganggu Ikang Fawzi???? Kasihan sama Tante icha deh!
BalasHapusMbak Christine yang manis, mbok yao.... ojo ngeganggu terus kedua kakakku... Please ya mbak, stop ya? Pleaseeee...
BalasHapusHmmmm...
BalasHapusInfo Airin Rachmi Diany:
BalasHapusSelepas kami berhajat dalam urusan birahi bersama Chasan Sochib Penjahat Banten alias jawara Banten bersaudara, aku hendak pergi. Ratu Lilis Sochib dan Ratu Tatu ternyata langsung tidur karena kecapeka bercinta denganku. Kutarik tangan Airin Rachmi Diany dan kuajak ke lain kamar yang masih bersih. Awalnya Airin Rachmi Diany menolak namun ketika aku membisiki dengan kata kata cinta Airin Rachmi Diany barulah tersenyum senang.
“Aku akan memberikan kenikmatan sekali lagi pada Bu Airin Rachmi Dianysebelum aku tidur, kita pindah kamar saja” ajakku pada Airin Rachmi Dianyyang langsung tersenyum senang. Airin Rachmi Diany kemudian menggandengku keluar kamar dan menutup kamar itu. Aku diajaknya ke kamar yang biasa digunakan Airin Rachmi Dianydengan suaminya tidur dan bercinta.
“Marilah Bu Airin Rachmi Diany .. aku akan melayani Bu Airin Rachmi Diany seperti seorang istri, kita akan bercinta dengan penuh cinta, aku akan selalu mengisi sisi ranjang Bu Airin Rachmi Diany yang kesepian, percayalah padaku.. aku akan selalu memuaskan Bu Airin Rachmi Diany” kataku untuk membangkitkan gairah Airin Rachmi Diany yang sering meletup letup sambil tanganku meremas pantat Airin Rachmi Diany dengan gemas
“Ya Prastowo .. Bu Airin Rachmi Diany senang akan apa yang kauberikan .. isi Bu Airin Rachmi Diany yang kesepian ini karena suaminya Tb Chaeri Wardana (Wawan) kawin siri lagi diam-diam dengan perempuan CIna di Kapuk. Beri aku kenikmatan dengan kepuasan cintamu, jangan buat Bu Airin Rachmi Diany harus menunggumu .. “ kata Airin Rachmi Diany dengan sungguh sungguh.
“Kasih uang saku donk .. “ kataku dengan tertawa
“Oh itu .. nggak masalahlah … Bu Airin Rachmi Dianya akan beri berapapun kamu minta .. “ ucap Airin Rachmi Dianydengan memelukku erat
“Bobok yuk .. “ ajakku dengan memeluknya
“Oke Prastowo .. biarkan saja kontolmu di dalam tempek Bu Airin Rachmi Diany.. trim sekali lagi .. kamu memuaskan Bu Airin Rachmi Diany bak suami istri .. Bu Airin Rachmi Dianysangat puas sekali .. Bu Airin Rachmi Dianyakan kelonin kamu .. “ tutup Airin Rachmi Diany dengan memejamkan matanya.
Aku menutup mataku mengatur nafasku, masih ada satu lagi, iparAirin Rachmi Diany bernama Ratu Atut Chosiyah Gubernur Banten cantik luar biasa itu yang harus aku setubuhi. Aku serasa tak kuat lagi. Namun aku mencoba bertahan saja......ah nikmat sekali jadi gigolo yang wartawan Satelit News Tangerang Selatan.
Hari Prastowo & Baihaqi, Satelit News
AIB Banten (AIB = Airin Rachmi DIany & Benyamin Davni)
BalasHapusPencurian APBD di Banten dalam Pemilukada Tangerang Selatan 2010 oleh Airin Rachmi Diany & Tim
"Penyimpangan Rp13,08 miliar, Ratu Atut Chosiyah Dihimbau Belajar ke Tangerang Agar Jangan DIpakai untuk Airin Rachmi Diany Pilkada di Tangsel 2010 Ini
Sabtu, 26 Juni 2010, 07:58 WIB
Pemerintah Provinsi Banten diminta belajar laporan keuangan ke Kota Tangerang atau Kabupaten Tangerang sehubungan penemuan Badan Pemeriksa Keuangan tentang penyimpangan APBD 2009 sebesar Rp13,08 miliar.
"Saya sangat kecewa dan prihatin laporan hasil pemeriksaan (LHP) ditemukan adanya penyimpangan anggaran," kata Agus R Wisas, salah seorang anggota Komisi IV DPRD Banten, Jumat (25/6/2010).
Ia mengatakan, semestinya Pemprov Banten belajar laporan keuangan ke Kabupaten Tangerang atau Kota Tangerang
Sebab kedua daerah tersebut sudah tiga kali mendapat penghargaan terbaik Wajar Tanpa Pengecualian (WDP) dari BPK.
"Jika Gubernur Banten belajar ke daerah itu, kemungkinan dalam laporan hasil pemeriksaan menjadi lebih baik,"ujarnya.
Kalau Pemprov Banten mau studi banding ke dua daerah itu dan jangan sampai jauh-jauh ke luar daerah.
Selama ini, BPK menilai laporan keuangan APBD Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang sangat baik sehingga perlu belajar kepada mereka.
Pengalaman terburuk bagi Pemprov Banten, atas temuan BPK dalam laporan hasil pemeriksaan diindikasikan terjadi penyimpangan anggaran tahun 2009 sebesar Rp13,08 miliar.
Cantik dan cerdasnya Marissa Haque istri Ikang Fawzi dua Cucu Abah di Lebak, Banten, beda sama anak supir Abah bernama Ratu Atut Goreng Patut
BalasHapusSelasa, 18/10/2011 22:52 WIB
Fitnah Ratu Atut Chosiyah & Rano Karno Sangat Biadab